Alasan Mengapa Manusia Lebih Pintar dari Primata




Manusia memiliki bentuk otak dan tubuh yang sama dengan primata. Primata adalah hewan-hewan seperti monyet , gorilla , dan lain-lain. Tapi pada kenyataannya manusia lebih pintar daripada primata. Primata seperti hewan pada umumnya tidak memiliki rasa keagamaan, tidak bisa membuat sesuatu , dan banyak hal lain yang tidak bisa dilakukan layaknya seperti manusia.

Ternyata hal tersebut bukan di sebabkan karena ukuran keseluruhan otak melainkan karena bagian tertentu pada otak manusia yang lebih besar dibandingkan bagian otak pada primata, yaitu pada bagian prefrontal cortex.

Ilmuwan melakukan penelitian pada potongan sampel otak dari 17 spesies primata yang eksis dalam jangka waktu hingga 40 juta tahun lalu.

Mereka menemukan materi putih (white matters) yang ada di bagian prefrontal cortex dan luasan bagian otak yang mengatur perencanaan gerak pada kera besar mengalami peningkatan sejak terpisah dari kelompok monyet tua (baboon dan lutung) sekitar 20 juta tahun lalu.

Smaers menuturkan, peningkatan luasan bagian perencanaan gerak mungkin membantu kelompok kera besar mengatur gerakan kompleks yang dibutuhkan untuk merekayasa alat. Dengan demikian, kelompok primata itu lebih mudah mencari makanan.

Sementara bagian prefrontal cortex berkontribusi dalam kesadaran sosial (social cognition), pertimbangan moral (moral judgements), introspeksi, dan perencanaan arah tujuan.

"Bagian prefrontal cortex bertindak layaknya CEO dalam otak. Ia mengambil informasi dari bagian lainnya dan menyintesis informasi tersebut," kata Smaers sebagaimana dikutip Livescience, Selasa (26/3/2013).

Pola berbeda ditunjukkan oleh Gibbon dan monyet Howler. Bagian otak yang paling berkembang pada kedua jenis primata ini adalah bagian hippocampus yang berperan pada tugas spasial.

Faktor tersebut membuat Gibbon dan monyet Hawler terampil secara spasial dan dapat tinggal di berbagai kondisi lingkungan yang berbeda.

Antropolog dari George Washington University, Chet Sherwood, yang tidak terlibat penelitian, mengatakan, temuan Smaers dan koleganya tak hanya menunjukkan fakta mengenai peran penting prefrontal cortex, tapi juga menjelaskan bahwa bagian spesifik dari otak dapat berkembang secara selektif untuk memenuhi permintaan dari lingkungannya.