Galaksi merupakan objek diluar angkasa yang terdiri dari begitu banyak tata surya, planet, bintang, dan benda langit lainnya seperti lubang hitam, meteor, dan lain-lain. Dijagat Raya ini banyak sekali terdapat galaksi-galaksi, dan dari galaksi-galaksi tersebut ada beberapa galaksi yang paling "ter-" seperti dibawah ini. Antara lain :
1. Galaksi Terbesar
Disebut sebagai galaksi terbesar di alam semesta, pasalnya galaksi ini mempunyai jarak sekira tujuh miliar tahun cahaya atau setara dengan dua juta miliar massa matahari. Tidak hanya itu, galaksi ini merupakan struktur yang paling stabil di dalam tata surya.
Dikalangan penemu, galaksi ini diberi nama "El Gordo" atau yang dalam bahasa Spanyol berarti "Si Gemuk". Alasan El Gordo semakin membesar karena saat ini tengah menjalani penggabungan (merger) dan berkembang lebih besar. Kalangan astronom sendiri berharap dapat lebih memahami bagaimana mereka membentuk, tumbuh dan bertabrakan dengan satu sama lain.
2. Galaksi Terjauh
Astronom mengklaim telah menemukan galaksi terjauh yang ada di alam semesta. Galaksi yang belum diketahui identitasnya ini, berhasil ditemukan melalui kombinasi teleskop Hubble milik National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan teleskop luar angkasa Spitzer.
Menurut ilmuwan, seperti dilansir International Business Times, Jumat (16/11/2012), galaksi terjauh ini tampak seperti gumpalan yang sangat kecil, yang hanya sebagian kecil dari ukuran galaksi Bima Sakti kita. Objek ini juga memberikan wawasan baru terkait masa awal terbentuknya alam semesta, atau sekira 13,7 miliar tahun lalu.
Para ilmuwan mengatakan, galaksi yang baru ditemukan ini bernama MACS0647-JD. Galaksi ini kabarnya telah berusia sekira 420 juta tahun dan terbentuk setelah ledakan dahsyat (Big Bang).
Cahaya galaksi ini mampu menempuh perjalanan dengan 13,3 miliar tahun untuk mencapai bumi. Teleskop luar angkasa di optimalkan untuk dapat menemukan galaksi tersebut dan menetapkannya sebagai galaksi terjauh yang ada di alam semesta.
Cluster Lensing And Supernova Survey with Hubble (CLASH), grup internasional yang dipimpin oleh Marc Postman dari Space Telescope Science Institute di Baltimore, menggunakan clusters galaksi masif sebagai teleskop kosmik untuk memperbesar galaksi tersebut.
Efek ini disebut gravitational lensing atau lensa gravitasi. Tanpa kekuatan perbesaran clusters, astronom tidak akan melihat galaksi baru tersebut. Karena lensa gravitasi, tim peneliti CLASH mampu mengamati tiga gambar terbesar dari MACS0647-JD dengan teleskop Hubble.
Menurut ilmuwan, seperti dilansir International Business Times, Jumat (16/11/2012), galaksi terjauh ini tampak seperti gumpalan yang sangat kecil, yang hanya sebagian kecil dari ukuran galaksi Bima Sakti kita. Objek ini juga memberikan wawasan baru terkait masa awal terbentuknya alam semesta, atau sekira 13,7 miliar tahun lalu.
Para ilmuwan mengatakan, galaksi yang baru ditemukan ini bernama MACS0647-JD. Galaksi ini kabarnya telah berusia sekira 420 juta tahun dan terbentuk setelah ledakan dahsyat (Big Bang).
Cahaya galaksi ini mampu menempuh perjalanan dengan 13,3 miliar tahun untuk mencapai bumi. Teleskop luar angkasa di optimalkan untuk dapat menemukan galaksi tersebut dan menetapkannya sebagai galaksi terjauh yang ada di alam semesta.
Cluster Lensing And Supernova Survey with Hubble (CLASH), grup internasional yang dipimpin oleh Marc Postman dari Space Telescope Science Institute di Baltimore, menggunakan clusters galaksi masif sebagai teleskop kosmik untuk memperbesar galaksi tersebut.
Efek ini disebut gravitational lensing atau lensa gravitasi. Tanpa kekuatan perbesaran clusters, astronom tidak akan melihat galaksi baru tersebut. Karena lensa gravitasi, tim peneliti CLASH mampu mengamati tiga gambar terbesar dari MACS0647-JD dengan teleskop Hubble.
3. Galaksi Tertua
Sekelompok ahli astronomi mengklaim telah menemukan galaksi, yang diyakini terbentuk ketika alam semesta masih 'balita'.
Kilasan cahaya yang tertangkap dari teleskop Hubble yang mengorbit memperkirakan, usia galaksi itu mencapai 13,2 miliar tahun. Artinya galaksi tersebut terbentuk ketika alam semesta baru berusia 480 juta tahun, atau tidak lama setelah Ledakan Besar (Big Bang) terjadi.
Galaksi yang baru ditemukan itu, UDFj-39546824, terlihat di sektor kecil di langit yang disebut sebagai Hubble Ultra-Deep Field dalam pemindaian selama 87 jam pada periode 2009 dan 2010.
"Penemuan ini melebihi kapabilitas kami tapi kami menghabiskan beberapa bulan untuk mengujinya. Jadi sekarang kami merasa cukup yakin," cetus Illingworth
Ahli astronomi menganalisa usia galaksi tersebut dengan mengukur kecepatan gelombang cahaya yang disebut redshift. Semakin tinggi angka redshift yang dimiliki berarti objek tersebut semakin tua.
UDFj-39546824 diketahui memiliki redshift hingga 10,3, yang berarti melebihi redshift galaksi tua lainnya yang ditemukan Oktober lalu, yang rata-rata hanya 8,6.
Kilasan cahaya yang tertangkap dari teleskop Hubble yang mengorbit memperkirakan, usia galaksi itu mencapai 13,2 miliar tahun. Artinya galaksi tersebut terbentuk ketika alam semesta baru berusia 480 juta tahun, atau tidak lama setelah Ledakan Besar (Big Bang) terjadi.
Galaksi yang baru ditemukan itu, UDFj-39546824, terlihat di sektor kecil di langit yang disebut sebagai Hubble Ultra-Deep Field dalam pemindaian selama 87 jam pada periode 2009 dan 2010.
"Penemuan ini melebihi kapabilitas kami tapi kami menghabiskan beberapa bulan untuk mengujinya. Jadi sekarang kami merasa cukup yakin," cetus Illingworth
Ahli astronomi menganalisa usia galaksi tersebut dengan mengukur kecepatan gelombang cahaya yang disebut redshift. Semakin tinggi angka redshift yang dimiliki berarti objek tersebut semakin tua.
UDFj-39546824 diketahui memiliki redshift hingga 10,3, yang berarti melebihi redshift galaksi tua lainnya yang ditemukan Oktober lalu, yang rata-rata hanya 8,6.
4. Galaksi Spiral Terbesar
Tim astronom berhasil mengidentifikasi sebuah galaksi terbesar berjarak lebih dari 212 juta tahun cahaya dari bumi di konstelasi Pavo, yaitu NDC 6872.
NGC diketahui sebagai galaksi spiral yang memiliki ukuran lebih besar. Para astronom menemukan galakasi ini berdasarkan data yang diambil dari arsip satelit NASA Galaxy Evolution Explorer (GALEX).
Penemuan ini menunjukkan, NGC 6872 memiliki ukuran lima kali dari galaksi Bima Sakti. Tim astronom mengatakan, tabrakan yang terjadi dengan galaksi lain bisa menyebabkan salah satu lengan luar dari spiral menghasilkan bintang baru yang pada akhirnya menciptakan sebuah galaksi.
Tim astronom dari Brasil, Cile, dan Amerika Serikat, ini dipimpin oleh ilmuwan Rafael Eufrasio yang mempresentasikan temuannya pada Kamis lalu di pertemuan American Astronomical Society di Long Beach, California.
NGC diketahui sebagai galaksi spiral yang memiliki ukuran lebih besar. Para astronom menemukan galakasi ini berdasarkan data yang diambil dari arsip satelit NASA Galaxy Evolution Explorer (GALEX).
Penemuan ini menunjukkan, NGC 6872 memiliki ukuran lima kali dari galaksi Bima Sakti. Tim astronom mengatakan, tabrakan yang terjadi dengan galaksi lain bisa menyebabkan salah satu lengan luar dari spiral menghasilkan bintang baru yang pada akhirnya menciptakan sebuah galaksi.
Tim astronom dari Brasil, Cile, dan Amerika Serikat, ini dipimpin oleh ilmuwan Rafael Eufrasio yang mempresentasikan temuannya pada Kamis lalu di pertemuan American Astronomical Society di Long Beach, California.
5. Galaksi Terunik
Teleskop luar angkasa Hubble baru-baru ini menangkap objek sepasang galaksi unik yang membentuk huruf V. Dua objek galaksi yang berbeda ini dikenal dengan nama IC 2184.
Kedua ujung galaksi ini tampak saling bersentuhan dan berada di konstelasi Camelopardaslis utara. Galaksi ini juga menampilkan garis-garis cahaya yang dikelilingi oleh objek redup di bagian ekor.
Ekor galaksi ini terlihat tipis. Selain itu, terdapat aliran gas memanjang, debu dan bintang yang melebar dari galaksi ke luar angkasa. Ini dapat terjadi ketika gravitasi galaksi berinteraksi satu sama lain.
Material galaksi ini tampak terpotong dari tepi luar di setiap tubuh galaksi. Kemudian, bagian dari galaksi ini melebar dalam arah yang berlawanan, membentuk dua ekor.
Galaksi ini selalu muncul dalam bentuknya yang melengkung. Sehingga, ketika galaksi ini terlihat relatif lurus, maka ini jelas bahwa teleskop Hubbel mengambil gambar tersebut dari bagian sisi atau samping.
Kedua ujung galaksi ini tampak saling bersentuhan dan berada di konstelasi Camelopardaslis utara. Galaksi ini juga menampilkan garis-garis cahaya yang dikelilingi oleh objek redup di bagian ekor.
Ekor galaksi ini terlihat tipis. Selain itu, terdapat aliran gas memanjang, debu dan bintang yang melebar dari galaksi ke luar angkasa. Ini dapat terjadi ketika gravitasi galaksi berinteraksi satu sama lain.
Material galaksi ini tampak terpotong dari tepi luar di setiap tubuh galaksi. Kemudian, bagian dari galaksi ini melebar dalam arah yang berlawanan, membentuk dua ekor.
Galaksi ini selalu muncul dalam bentuknya yang melengkung. Sehingga, ketika galaksi ini terlihat relatif lurus, maka ini jelas bahwa teleskop Hubbel mengambil gambar tersebut dari bagian sisi atau samping.