Antechinus jantan adalah mamalia (hewan menyusui) yang menghabiskan dua minggu hidupnya untuk kawin dengan banyak betina uniknya antechinus jantan memiliki sperma terbatas sebelum akhirnya mati. Hewan ini adalah sejenis tikus dan merupakan hewan asli Australia.
Mamalia jantan Antechinus, mampu menghabiskan waktunya hingga berminggu-minggu untuk melakukan kopulasi dengan banyak betina. Peneliti yang mengamati perilaku hewan ini menemukan sebuah 'kerja keras' yang kemudian menghasilkan kematian pada diri tikus jantan tersebut.
Antechinus jantan dijuluki 'mesin seks' yang menghabiskan dua pekan terakhir hidupnya untuk kawin dengan sejumlah betina. Berdasarkan pengamatan peneliti, hewan ini dibiarkan begitu lelah oleh aktivitas kopulasi konstan hingga si pejantan kehilangan semua bulunya, mengalami cedera internal, lalu mati akibat gangraena (penyakit yg disebabkan oleh matinya jaringan tubuh).
Ilmuwan telah mempelajari hewan pengerat ini selama bertahun-tahun dan menemukan informasi baru. Ilmuwan berpikir bahwa binatang asli Australia ini menghabiskan sebagian besar hidupnya, dengan memiliki sperma terbatas yang mampu dilepaskan hanya selama dua pekan.
"Anda harus merasa kasihan pada mereka. Ini cukup sulit untuk melihat mereka pergi pada usaha yang keras," ungkap peneliti Diana Fisher.
Melalui pengamatan peneliti, pasangan ini bisa mendapatkan hingga 14 jam kopulasi selama musim kawin. "Ada kesempatan yang sangat baik sebagian besar betina akan menjadi bunting," kata peneliti dari Queensland University. Temuan ini muncul dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences di Amerika Serikat.