Ada beberapa anggapan tentang hal ini. Ada yang beranggapan bahwa ayam muncul begitu saja tanpa adanya telur, Tetapi anggapan tersebut menolak promis bahwa ayam lahir sebagai unggas dewasa sepenuhnya tanpa keberadaan sebelumnya. Sehingga hal tersebut sepertinya kurang masuk akal. Untuk mengetahui mana yang lebih dahulu antara ayam dan telur maka unsur satu-satunya untuk memecahkan masalah ini ialah dengan memeriksa telur.
Perdebatan tersebut lahir dari premis cacat yaitu bahwa spesies apapun adalah mutlak. Namun, perlu diingat bahwa spesies merupakan sebutan yang didasarkan pada bagaimana manusia menyebutnya. Jadi semua nama spesies yang sekarang ini ada merupakan cara penyebutan manusia saja. Sedangkan sesungguhnya ayam yang sekarang ada merupakan kelanjutan dari evolusi hewan terdahulunya.
Penetapan spesies berhubungan dengan evolusi hewan dari tingkat divergensinya. Sehingga peneliti bisa mengatakan bahwa telur selalu datang pertama, meskipun melalu jalur leluhur yang panjang.
Seorang filsuf , ahli genetika , dan philosopher of science David Papineau di King's College London beranggapan bahwa itu adalah telur ayam (yang lebih dulu) jika terdapat ayam didalamnya. Ia juga menjelaskan logikanya apabila kangguru meletakkan telur dari telur burung unta, maka itu pasti telur burung unta. Dengan alsan ini maka ayam pertama memang dari telur ayam, meskipun telur tersebut bukan berasal dari ayam.