Roket, Satelit, dan Nuklir Tonggak Kemajuan Suatu Negara
Ilmu pengetahuan menciptakan kemudahan bagi manusia. Kemudahan ini didapat dari peralatan-peralatan modern yang dibuat manusia. Peralatan modern tersebut diciptakan dengan suatu teknologi dan inovasi. Teknologi bisa diartikan sebagai seluruh sarana untuk menyediakan barang-barang demi mempermudah kegiatan manusia. Diantara teknologi-teknologi modern yang sudah sangat maju di abad ke-21 ini ada beberapa teknologi yang sangat sulit didapatkan karena sifatnya yang sangat strategis yaitu teknologi roket, satelit, dan nuklir.
Negara-Negara diseluruh dunia berlomba-lomba menciptakan teknologi roket, satelit, dan nuklir yang paling mutakhir. Dan negara yang belum bisa menciptakan teknologi tersebut mulai sedikit demi sedikit belajar mengembangkannya walaupun dengan dana yang terbatas dan dengan pengetahuan yang amat sedikit. Hal ini wajar karena didunia hanya negara-negara yang besar dan majulah yang menguasai teknologi roket, satelit, dan nuklir. Bahkan untuk belajar tentang teknologi roket, satelit, dan nuklir ini sangatlah mahal dan susah mendapat transfer teknologi dari negara maju karena ini merupakan teknologi strategis.
Teknologi roket, satelit, dan nuklir dikatakan strategis karena merupakan kunci bagi kesejahteraan suatu negara maju dimana teknologi merupakan kebutuhan pokok yang sudah menjadi kebiasaan dan juga sebagai perlindungan diri suatu negara maupun sebagai sarana untuk melakukan invasi ke suatu negara.
Teknologi Roket, Satelit, dan Nuklir Sebagai Kunci Kesejahteraan Negara Maju
Satelit LAPAN |
Teknologi roket, satelit, dan nuklir adalah penopang kesejahteraan bagi negara-negara maju. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi dimana internet dan listrik menjadi kebutuhan yang pokok bagi suatu negara. Karena suatu negara apalagi negara maju saat ini menggantungkan hidupnya (ekonominya) kepada kesediaan energi negaranya salah satunya ialah energi listrik. Bahkan energi listrik ini bagaikan inti dari semua energi yang ada.
Energi listrik digunakan sebagai bahan bakar industri-industri yang menciptakan berbagai produk yang mana industri tersebut merupakan sumber pendapatan pokok suatu negara dan juga energi listrik merupakan kebutuhan penting bagi rumah-rumah masyarakat. Listrik digunakan untuk menghidupkan tv, lampu, kulkas, dan lain-lain. Begitu pun dengan kendaraan dan mesin-mesin industri walaupun biasanya menggunakan energi minyak bumi tetapi minyak tersebut akhirnya diubah menjadi listrik dimesin tersebut. Maka tak heran listrik menjadi energi pokok bagi negara yang apabila tidak terpenuhi maka dipastikan negara tersebut akan menjadi negara miskin.
Listrik seolah menjadi jantung energi dunia oleh sebab itu maka dibuatlah Pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebanyakan pembangkit yang digunakan adalah pembangkit listrik tenaga minyak, batu bara, dan gas. Hal ini menimbulkan masalah karena cadangannya akan habis. Maka diciptakanlah PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) sebagai jawaban. Digunakannya PLTN karena cadangannya yang masih melimpah dan dengan hanya sedikit uranium (bahan pokok PLTN) dapat menghasilkan energi listrik yang sangat besar. bahkan berpuluh kali lipat lebih besar dari pembangkit listrik dengan bahan lainnya. Maka dengan adanya PLTN tersebut dapat mengatasi kebutuhan listrik negara karena listrik yang dihasilkan sangat besar dengan biaya yang murah. Walaupun nuklir merupakan bahan radiokatif yang berbahaya namun hal ini dapat diatasi dengan teknologi keamanan PLTN yang sudah sangat maju, bahkan hingga mencapai generasi ke-4.
Target roket peluncur satelit - LAPAN |
Lalu bagaimana dengan roket? teknologi roket sendiri tidak terlepas dari kegunaan satelit darn ilmu pengetahuan. Roket digunakan untuk meluncurkan satelit yang mana satelit-satelit tersebut digunakan untuk memancarkan siaran televisi, jaringan internet, dan sensor-sensor serta kamera yang digunakan untuk mempelajari bumi dan atmosfer, pemetaan, dan bahkan mendeteksi cadangan mineral pada suatu tempat. Dengan mengetahui cadangan mineral yang ada pada suatu tempat maka manusia dapat mengamankan kelangsungan energi negaranya dan juga membuat lahan bisnis yang sangat menguntungkan. Maka tak heran banyak negara yang berperang dan saling menyerang hanya demi mendapatkan cadangan mineral pada suatu tempat.
Selain itu, roket juga digunakan untuk misi penjelajahan luar angkasa. Di bumi ini hanya negara-negara tertentu yang menguasai luar angkasa dengan roketnya diantaranya yaitu Amerika, Rusia, China dan India. Penjelajahan luar angkasa dilakukan untuk mengetahui rahasia dibalik luar angkasa yang maha luas selain itu juga diharapkan dengan teknologi yang berkembang akan membawa manusia mampu mengolah SDA diplanet lain karena SDA dibumi bisa habis atau bahkan membangun peradaban manusia diplanet lain. Seperti diplanet mars.
Teknologi Roket, Satelit, dan Nuklir Bagi Militer
Peluncuran roket pertahanan (R-han 122) |
Militer pada suatu negara diciptakan untuk melindungi keberlangsungan dan kepentingan-kepentingan suatu negara. Dengan militer yang kuat dan disegani maka menciptakan pengakuan dan keseganan dari negara lain. Dengan negara lain yang segan kepada negara dengan militer yang kuat maka akan menciptakan diplomasi yang kuat.
Diplomasi ini adalah cara suatu negara mempengaruhi negara lain demi mengamankan kepentingan-kepentingan negara tersebut. Kepentingan yang dimaksud biasanya ialah menyangkut kesejahteraan rakyat mereka dan untuk melindungi rakyat mereka dari segala bentuk ancaman yang datang.
Teknologi Roket, Satelit, dan Nuklir dalam dunia militer digunakan untuk memperkuat daya tangkal dan daya menyerang suatu negara. Pertama-tama kita akan memabahas tentang roket, roket dalam militer biasanya diberi muatan bahan peledak. Roket sendiri terdiri dari dua bagian penting yaitu bagian pendorong dan bagian muatan. Roket bisa meluncur dengan cepat dan mendapatkan gaya dorongnya dari motor pendorong yang berisi propelant. Pada bagian muatannya bisa diisi satelit, sensor-sensor, bahan peledak, bahkan nuklir.
Dengan daya jangkaunya yang mencapai ratusan bahkan ribuan kilometer, roket bisa bisa menjadi senjata yang mematikan apalagi ditambahkan dengan pemandu (guidance) yang bisa menyerang target yang ditentukan, maka roket tersebut dapat menjadi senjata sangat mematikan. Roket dalam pertahanan yang memiliki pemandu atau guidance disebut dengan rudal. Bahkan dengan kecanggihannya, rudal dapat meenahan rudal yang datang menyerang dengan cara mengarahkannya kerudal tersebut. Maka, jadilah rudal dengan daya tangkal.
Nuklir sendiri pada militer digunakan sebagai muatan dalam rudal (roket berpemandu). Dengan daya hancur yang sangat dahsyat dan mematikan bahkan dapat menghancurkan suatu kota. Lebih lengkapnya baca Perbandingan dan penjelasan rudal nuklir saat ini. Tak heran dengan efeknya yang menakutkan maka dapat membuat negara lain segan. Pada saat ini, pembuatan nuklir untuk menjadi bom sudah dilarang dalam suatu perjanjian PBB dan hanya dimiliki oleh negara maju.
Perkembangan Roket, Satelit, dan Nuklir Indonesia
Dalam perjalanannya mengembangkan teknologi roket, satelit, dan nuklir negara kita tercinta ini menghadapi jalan yang berliku dan sangat curam. Dimana konspirasi dan finansial yang kurang memadai membuat perkembangan teknologi tersebut jatuh bangun. Seperti pribahasa hidup tak bisa matipun tak mau. Namun dengan kegigihan yang dimiliki bangsa ini, dengan modal yang sangat minim sekali, kita beranjak mengejar ketertinggalan sedikit demi sedikit.
Pada teknologi roket, Indonesia melalui lembaga LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) mengembangkan roket sejak tahun 1960-an. Dengan dibantu jepang dan peneliti Amerika dan dengan mengirim putra-putri bangsa untuk belajar dinegara lain kita mulai membangun teknologi roket. Namun, seiring bergantinya kekuasaan dan finansial yang kurang memadai program presetisius tersebut dijalankan, kemudian diberhentikan karena kekurangan dana, dan pada tahun 1980-an di hidupkan lagi namun dihentikan lagi karena kekurangan dana.
Masalah yang sama dalam pengembangannya ialah masalah dana. Bahkan, pada saat ini dana yang dikeluarkan kurang dari Rp. 10 milyar rupiah. Jauh lebih kecil dari uang yang dikorupsi oleh orang-orang licik bangsa ini yang tak tahu diri seperti gayus yang mencapai ratusan triliun. Padahal program roket tersebut demi kehormatan dan martabat bangsa.
RX-420 - LAPAN |
Namun, dengan dana yang sedikit tersebut kita patut bersyukur karena LAPAN dapat membuat roket dengan dimater terbesar yang berhasil diterbangkan ialah berdiameter 420 mm dengan kode RX-420. Dan ditargetkan pada tahun 2045 kita bisa memiliki stasiun luar angkasa sendiri.
Pada Teknologi satelit, alhamdulillah kita bisa membuatnya. Satelit yang berhasil dibuat ialah satelit LAPAN A2, Satelit Tubsat, Satelit LAPAN A3, dan lain-lain. Paling tidak indonesia mampu membuat satelit walaupun masih tertinggal dengan negara maju.
Dalam bidang nuklir pun Indonesia mampu. Indonesia diyakini bisa membuat bom nuklir sendiri apabila mau. Hal ini wajar karena Indonesia merupakan negara yang cukup menguasai teknologi nuklir baik dalam membuat obat-obat dan rekayasa teknologi maupun PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). Namun, saat ingin dibuatkan PLTN untuk mengatasi kebutuhan listrik di Indonesia banyak yang menolak dengan alasan kemanan dan zat-zat sisanya yang berbahaya. Padahal dengan PLTN generasi terbaru hal ini bisa dihindarkan dan kebutuhan listrik di Indonesia dapat diatasi dengan catatan PLTN tersebut di tempatkan dipulau yang sangat aman dari gempa dan bencana alam lainnya serta terpencil, agar apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka dapat mengurangi korban jiwa. Untuk PLTN sendiri saat ini kita memiliki PLTN riset.