Pengaruh Karbon Monoksida (CO) terhadap hemoglobin dan Efeknya




Pengaruh Karbon Monoksida (CO) terhadap hemoglobin dan Efeknya - Hidup di wilayah perkotaan dengan kepadatannya dan kebisingannya serta kemacetannya memang sangat membosankan dan sangat tidak sehat. Memang dilain sisi kita memperoleh keuntungan dengan tinggal diwilayah perkotaan. Seperti mudahnya akses pendidikan, pangan, gaya hidup, dan pekerjaan. Namun disisi lain banyak kerugian yang justru tidak sebanding dengan keuntungan hidup didaerah perkotaan. Seperti tingkat individualis masyarakat yang tinggi, mudah stress, dan penyakit akibat polusi-polusi yang ada.

Bagi kita yang tinggal dikota besar pasti selalu berpaparan dengan polusi udara. Seperti polusi pembakaran sampah, asap kendaraan bermotor, asap pabrik , dan lain-lain. Tapi sebenarnya hal itu sangat tidak sehat dan dapat menimbulkan penyakit jangka panjang, sama seperti pengguna rokok bahkan lebih berbahaya dari itu. Salah satu yang menyebabkan hal tersebut adalah dikota besar kita selalu menghirup gas CO (carbon monoksida) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.

Gas CO (carbon monoksida) sangat mudah terikat oleh hemoglobin. Fungsi hemoglobin yang paling utama adalah mengikat oksigen. Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Namun karena karena menghirup gas CO maka gas tersebut akan mudah masuk kedalam sistem peredaran darah kita sehingga dapat menyebabkan Oksigen kalah bersaing dengan karbon monoksida sehingga kadar oksigen dalam darah manusia akan menurun drastis. Seperti yang kita tahu, oksigen diperlukan dalam proses metabolisme tubuh sel, jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Dengan keberadaan CO di dalam darah, maka akan menghambat metabolisme tubuh manusia.

Selain itu juga, Gas CO akan menghambat terjadinya proses respirasi atau oksidasi sitokrom. Hal ini akan mengakibatkan pembentukan energi tidak maksimal. Karbon monoksida akan berikatan langsung dengan sel otot jantung dan sel tulang. Akibatnya terjadi keracunan CO pada sel tersebut dan merembet pada sistem saraf manusia.